Metode Pengembangan Sistem Informasi
Dosen Pengampu : Putri Kurnia Handayani S.kom M.kom
Disusun Oleh :
Nama : Kasmiah
NIM : 2013-53-116
Program Studi : Sistem Informasi
Kelas : C
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
KUDUS
2016
Metode Pengembangan Sistem
1. SDLC (System Developmen Life Cycle)
Siklus hidup pengembangan sistem atau System Life Cycle (siklus hidup system) merupakan proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem – sistem tersebut. Konsep tersebut merujuk sistem komputer atau sistem informasi. SDLC membentuk kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi yaitu proses pengembangan perangkat lunak.
Terdapat tiga jenis siklus hidup sistem:
1. Siklus hidup tradisional ( tradisional system life)
2. Siklus hidup menggunakan prototyping( life cycle using prototyping)
3. Siklus hidup sistem oriented objek ( objek – oriented system life cycle).
Keuntungan dan Kelemahan SDLC
a. Keuntungan
- Adanya laporan setiap akhir fase sehingga memudahkan
adanya kontrol / pengawasan
- Mudah melakukan dokumentasi
- Dokumentasi secara formal sehingga memudahkan penelusuran
kembali terhadap kebutuhan bisnis
b. Kelemahan
- Pengguna mendapatkan produk sesuai dengan pemahaman
pengembang, yang belum tentu sesuai kebutuhan
- Dokumentasi mahal dan menghabiskan waktu dalam pembuatan, dan
selalu berubah / mengalami perbaikan
SDLC terdiri dari 5 fase
- Masing masing fase terdiri dari aktivitas yang saling terkait /
Berhubungan
a. 3 Aktivitas utama
- Analisa: memahami kebutuhan bisnis
- Desain: membuat konsep solusi pengembangan sistem
berbasikomputer
- Implementasi: konstruksi / pembuatan, testing, dan instalasi
b. 2 Fase tambahan
- Perencanaan Proyek
- Support / Dukungan
Pembahasan dari kelima fase tersebut
1. Perencanaan
a. Mendefinisikan Masalah
b. Mengkonfirmasikan kelayakan proyek
c. Membuat jadwal proyek
d. Menentukan staff yang terlibat dalam proyek
e. Memulai proses pengembangan proyek
2. Analisa
a. Mengumpulkan informasi
b. Mendefinisikan kebutuhan - kebutuhan sistem
c. Membangun prototipe yang sesuai atau memenuhi kebutuhan sistem
d. Menentukan prioritas kebutuhan sistem
e. Membuat prototipe atas prioritas dan melakukan evaluasi terhadap
alternatif yang dipilih
f. Mereview rekomendasi terhadap pihak manajemen
3. Desain
Desain Level Tinggi (Arsitektur Sistem)
a. Desain dan integrasi jaringan
- Desain arsitektur aplikasi
b. Desain Level Rendah
- Desain user interface
- Desain sistem interface
- Desain dan integrasi database
- Prototype desain secara lengkap
- Desain dan integrasi pengawasan sistem
2. Propotyping
Teknik prototyping adalah proses pembuatan model sederhana untuk softwarefinal yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Jenis-jenis teknikprototypingadalah:
1 Trowaway Prototyping.
2 Evolutionary Prototyping.
3 Incremental Prototyping.
a. Keuntungan menggunakan teknikprototyping:
1. Mengurangi waktu dan biaya.
2. Meningkatkan keterlibatan pengguna.
3. Mengurangi kesalahpahaman dan kesalahan interpretasi dengan pengguna.
b. Kelemahan menggunakan teknikprototyping:.
a) Analisis kurang.
b) Biaya untuk membuat prototyping cukup tinggi.
3. Waterfall
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan Metode Model Waterfall. Model rekayasa piranti lunak yang diuraikan oleh Roger S. Pressman (1999: 24) yang merupakan metode yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifkasi kebutuhan perangkat lunak, waterfall biasa menjadi efektif bagi rekayasa perangkat lunak yang meliputi beberapa proses diantaranya :
1. Perancangan Sistem (System Enginering)
Merupakan bagian dari system yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh system.
2. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analist)
Merupakan tahap proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak, menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak termasuk rauang lingkup inforamsi, fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang dihasilkan dan perancangan atarmuka.
3. Perancangan (Design)
Tahap perancangan interface yang mudah dimengerti user yang mengacu pada data-data analisis.
4. Pengkodean (Coding)
Tahap penerjemahan data yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
5. Pengujian (Testing)
Dosen Pengampu : Putri Kurnia Handayani S.kom M.kom
Disusun Oleh :
Nama : Kasmiah
NIM : 2013-53-116
Program Studi : Sistem Informasi
Kelas : C
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
KUDUS
2016
Metode Pengembangan Sistem
1. SDLC (System Developmen Life Cycle)
Siklus hidup pengembangan sistem atau System Life Cycle (siklus hidup system) merupakan proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem – sistem tersebut. Konsep tersebut merujuk sistem komputer atau sistem informasi. SDLC membentuk kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi yaitu proses pengembangan perangkat lunak.
Terdapat tiga jenis siklus hidup sistem:
1. Siklus hidup tradisional ( tradisional system life)
2. Siklus hidup menggunakan prototyping( life cycle using prototyping)
3. Siklus hidup sistem oriented objek ( objek – oriented system life cycle).
Keuntungan dan Kelemahan SDLC
a. Keuntungan
- Adanya laporan setiap akhir fase sehingga memudahkan
adanya kontrol / pengawasan
- Mudah melakukan dokumentasi
- Dokumentasi secara formal sehingga memudahkan penelusuran
kembali terhadap kebutuhan bisnis
b. Kelemahan
- Pengguna mendapatkan produk sesuai dengan pemahaman
pengembang, yang belum tentu sesuai kebutuhan
- Dokumentasi mahal dan menghabiskan waktu dalam pembuatan, dan
selalu berubah / mengalami perbaikan
SDLC terdiri dari 5 fase
- Masing masing fase terdiri dari aktivitas yang saling terkait /
Berhubungan
a. 3 Aktivitas utama
- Analisa: memahami kebutuhan bisnis
- Desain: membuat konsep solusi pengembangan sistem
berbasikomputer
- Implementasi: konstruksi / pembuatan, testing, dan instalasi
b. 2 Fase tambahan
- Perencanaan Proyek
- Support / Dukungan
Pembahasan dari kelima fase tersebut
1. Perencanaan
a. Mendefinisikan Masalah
b. Mengkonfirmasikan kelayakan proyek
c. Membuat jadwal proyek
d. Menentukan staff yang terlibat dalam proyek
e. Memulai proses pengembangan proyek
2. Analisa
a. Mengumpulkan informasi
b. Mendefinisikan kebutuhan - kebutuhan sistem
c. Membangun prototipe yang sesuai atau memenuhi kebutuhan sistem
d. Menentukan prioritas kebutuhan sistem
e. Membuat prototipe atas prioritas dan melakukan evaluasi terhadap
alternatif yang dipilih
f. Mereview rekomendasi terhadap pihak manajemen
3. Desain
Desain Level Tinggi (Arsitektur Sistem)
a. Desain dan integrasi jaringan
- Desain arsitektur aplikasi
b. Desain Level Rendah
- Desain user interface
- Desain sistem interface
- Desain dan integrasi database
- Prototype desain secara lengkap
- Desain dan integrasi pengawasan sistem
2. Propotyping
Teknik prototyping adalah proses pembuatan model sederhana untuk softwarefinal yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Jenis-jenis teknikprototypingadalah:
1 Trowaway Prototyping.
2 Evolutionary Prototyping.
3 Incremental Prototyping.
a. Keuntungan menggunakan teknikprototyping:
1. Mengurangi waktu dan biaya.
2. Meningkatkan keterlibatan pengguna.
3. Mengurangi kesalahpahaman dan kesalahan interpretasi dengan pengguna.
b. Kelemahan menggunakan teknikprototyping:.
a) Analisis kurang.
b) Biaya untuk membuat prototyping cukup tinggi.
3. Waterfall
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan Metode Model Waterfall. Model rekayasa piranti lunak yang diuraikan oleh Roger S. Pressman (1999: 24) yang merupakan metode yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifkasi kebutuhan perangkat lunak, waterfall biasa menjadi efektif bagi rekayasa perangkat lunak yang meliputi beberapa proses diantaranya :
1. Perancangan Sistem (System Enginering)
Merupakan bagian dari system yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh system.
2. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analist)
Merupakan tahap proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak, menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak termasuk rauang lingkup inforamsi, fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang dihasilkan dan perancangan atarmuka.
3. Perancangan (Design)
Tahap perancangan interface yang mudah dimengerti user yang mengacu pada data-data analisis.
4. Pengkodean (Coding)
Tahap penerjemahan data yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
5. Pengujian (Testing)
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
6. Pemeliharaan
Tahap akhir suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami
perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
a. Keuntungan menggunakan teknikwaterfall:
a) Proses menjadi teratur
b) Estimasi proses menjadi lebih baik
c) Jadwal menjadi lebih menentu
b. Kelemahan menggunakan teknikwaterfall:
a) Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan di tengah proses
b) Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal, tapi jarang konsumen bisa memberikan kebutuhan secara lengkap diawal
4. Spiral.
Teknik spiral mencoba menggabungkan model prototyping dan waterfall. Biasa digunakan untuk proyek besar yang mahal dan rumit. Digunakan oleh militer Amerika untuk mengembangkan program Future Combat Systems.
a. Keuntungan menggunakan teknik spiral:
a) Pengguna dan developer bisa memahami dengan baik software yang dibangun karena progress dapat diamati dengan baik.
b) Estimasi menjadi lebih realistik seiring berjalannya proyek karena masalah ditemukan sesegera mungkin.
c) Lebih mampu menangani perubahan yang sering terjadi pada software development.
d) Software engineersbisa bekerja lebih cepat pada proyek.
b. Kelemahan menggunakan teknik spiral:
a) Membutuhkan waktu yang lama.
b) Membutuhkan dana yang besar.
c) Membutuhkan planning jangka panjang yang baik agar program bisa selesai dengan baik.
5. V Model.
Teknik V modelsering disebut sebagai pengembangan dari teknik waterfall. V untuk verifikasi dan validasi dan merupakan model standar yang banyak dipakai di negara-negara Eropa seperti standar untuk proyek pertahanandan administrasi federal di Jerman. Keuntungan menggunakan teknik V model:
o Merupakan model pengembangan terstruktur.
o Setiap fase dapat diimplementasikan dengan dokumentasi yang detail dari fase sebelumnya.
o Aktivitas pengujian dapat dimulai di awal proyek, sehingga mengurangi waktu proyek.
6. Pemeliharaan
Tahap akhir suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami
perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
a. Keuntungan menggunakan teknikwaterfall:
a) Proses menjadi teratur
b) Estimasi proses menjadi lebih baik
c) Jadwal menjadi lebih menentu
b. Kelemahan menggunakan teknikwaterfall:
a) Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan di tengah proses
b) Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal, tapi jarang konsumen bisa memberikan kebutuhan secara lengkap diawal
4. Spiral.
Teknik spiral mencoba menggabungkan model prototyping dan waterfall. Biasa digunakan untuk proyek besar yang mahal dan rumit. Digunakan oleh militer Amerika untuk mengembangkan program Future Combat Systems.
a. Keuntungan menggunakan teknik spiral:
a) Pengguna dan developer bisa memahami dengan baik software yang dibangun karena progress dapat diamati dengan baik.
b) Estimasi menjadi lebih realistik seiring berjalannya proyek karena masalah ditemukan sesegera mungkin.
c) Lebih mampu menangani perubahan yang sering terjadi pada software development.
d) Software engineersbisa bekerja lebih cepat pada proyek.
b. Kelemahan menggunakan teknik spiral:
a) Membutuhkan waktu yang lama.
b) Membutuhkan dana yang besar.
c) Membutuhkan planning jangka panjang yang baik agar program bisa selesai dengan baik.
5. V Model.
Teknik V modelsering disebut sebagai pengembangan dari teknik waterfall. V untuk verifikasi dan validasi dan merupakan model standar yang banyak dipakai di negara-negara Eropa seperti standar untuk proyek pertahanandan administrasi federal di Jerman. Keuntungan menggunakan teknik V model:
o Merupakan model pengembangan terstruktur.
o Setiap fase dapat diimplementasikan dengan dokumentasi yang detail dari fase sebelumnya.
o Aktivitas pengujian dapat dimulai di awal proyek, sehingga mengurangi waktu proyek.
Kelemahan menggunakan teknik V model adalah dokumentasi harus cukup detail agar fase selanjutnya dapat berjalan dengan baik.
6. Formal Method.
Teknik formal method adalah teknik yang mengandalkan
perhitungan matematika dalam setiap prosesnya. Hanya digunakan pada sistem yang sangat memperhatikan keamanan atau keselamatan dari pengguna. Contoh penggunaan teknik ini adalah aerospace engineering.Keuntungan menggunakan teknik formal methodadalah meminimalkan resiko dengan adanya perhitungan komputasi. Sedangkan kerugiannya
adalah:
a) Biaya Tinggi.
b) Kompleks
c) Tidak Umum untuk Proyek Softwarepada umumnya.
7. Extreme Programming.
Merupakan bagian dari metode agile software development.
Keuntungan menggunakan teknik extreme programming. Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Klien. (b) Meningkatkan Komunikasi dan Sifat Saling Menghargai antar Developer.
Kelemahan menggunakan teknik extreme programming: Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan selalu diterima. Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicitydan juga anjuran untuk melakukan apa yang diperlukan hari itu juga). (McLeod & Schell, 2004; Willy SudiartoRaharjo; Martin, 1991)
6. Formal Method.
Teknik formal method adalah teknik yang mengandalkan
perhitungan matematika dalam setiap prosesnya. Hanya digunakan pada sistem yang sangat memperhatikan keamanan atau keselamatan dari pengguna. Contoh penggunaan teknik ini adalah aerospace engineering.Keuntungan menggunakan teknik formal methodadalah meminimalkan resiko dengan adanya perhitungan komputasi. Sedangkan kerugiannya
adalah:
a) Biaya Tinggi.
b) Kompleks
c) Tidak Umum untuk Proyek Softwarepada umumnya.
7. Extreme Programming.
Merupakan bagian dari metode agile software development.
Keuntungan menggunakan teknik extreme programming. Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Klien. (b) Meningkatkan Komunikasi dan Sifat Saling Menghargai antar Developer.
Kelemahan menggunakan teknik extreme programming: Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan selalu diterima. Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicitydan juga anjuran untuk melakukan apa yang diperlukan hari itu juga). (McLeod & Schell, 2004; Willy SudiartoRaharjo; Martin, 1991)
Daftar Pustaka
Sri Mulyani NS, 2009, Peranan Metode Pengembangan
SystemDevelopment Life Cycle (SDLC) Terhadap Kualitas Siste
m Informasi,PadjadjaranUniversity,Bandung.http://cigading
port.com
Lungon, 2003, SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE.
http://jounalisinolungan.worpress.com
IGM Darmawiguna 2013, SISTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE DAN
METODE PENGEMBANGANNY. http:// ejournal .undiksa.ac id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar